Media Penyimpanan Sistem Operasi Linux

Media Penyimpanan Sistem Operasi Linux

Oleh : Rozy Faryadi (Promaker 41)

File System Linux 


    Menurut Ayuk Witantri (2016) (file system) merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program menginginkan pembacaan dari hard disk atau media penyimpanan lainnya, sistem operasi akan meminta sistem file untuk mencari lokasi dari file yang diinginkan. Setelah file ditemukan, sistem file (file system) akan membuka dan membaca file tersebut, kemudian mengirimkan informasinya kepada sistem operasi dan akhirnya bisa dibaca oleh pengguna.

    Menurut Jack Wilder (2016) File system adalah system yang dirancang untuk menyimpan file pada perangkat penyimpanan data, baik itu pada perangkat dalam komputer (Harddisk) atau perangkat diluar komputer (Flashdisk, Harddisk eksternal, dll), setiap media penyimpan memiliki kapasitas tertentu agar dapat dibaca oleh sistem operasi yang ada. seperti FAT 16, FAT 32, dan NTFS yang merupakan file system di Windows, Ext2, Ext3, dan Ext4 di Linux, dan HFS di Mac OS.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa  file system adalah suatu sistem atau mekanisme yang mengelola penyimpanan dan pengambilan data pada perangkat penyimpanan. File system bertindak sebagai antarmuka antara sistem operasi dan media penyimpanan, baik internal seperti hard disk, maupun eksternal seperti flashdisk atau hard disk eksternal. Sistem file ini mengatur bagaimana data disimpan, diakses, dan diorganisir pada perangkat tersebut. Setiap sistem file memiliki struktur dan format tertentu, seperti FAT16, FAT32, dan NTFS di Windows; Ext2, Ext3, dan Ext4 di Linux; serta HFS di Mac OS, yang memungkinkan perangkat untuk dibaca oleh sistem operasi terkait.

Beberapa Jenis Sistem File Linux
1. Ext2(2ⁿᵈ Extended File System)


Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya. Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan advance features.

Kemampuan:

  • File system Ext2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
  • Ext2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
  • File system Ext2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255 karakter.
  • Ext2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).

Struktur Sistem File Ext2


a. Inode dalam Ext2

Inode adalah kerangka dasar yang membangun Ext2. Inode dari setiap kumpulan blok disimpan dalam tabel inode bersama dengan peta bit yang menyebabkan sistem dapat mengetahui inode mana yang telah teralokasi dana inode mana yang belum. Inode juga dapat menunjuk pada device khusus dan dapat menangani program sehingga program dapat mengakses ke device. Semua file device di dalam drektori /dev dapat membantu program mengakses device

b. Superblok dalam Ext2

Superblok mengandung informasi tentang ukuran dasar dan bentuk file sistem. Informasi di dalamnya memungkinkan file system manager untuk menggunakan dan merawat sistem file. Biasanya, hanya superblok di blok group 0 saat file sistem di-mount tetapi setiap blok grup mengandung duplikatnya untuk menjaga jika file sistem menjadi rusak.


2. Ext3(3ʳᵈ Extended File System)


Ext3 merupakan suatu journalled file system, journalled file system didesain untuk membantu melindungi data yang ada di dalamnya. Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas besar. Ext3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem operasi Linux. Ext3 merupakan hasil perbaikan dari Ext2 ke dalam bentuk Ext2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan.

Kelebihan:

  • Ext3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
  • Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
  • Waktu yang diperlukan untuk me-recover Ext3 file system setelah system yang belum dibersihkan dimatikan
  • Tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
  • Membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).

Perbandingan antara Ext2 dan Ext3:


Secara umum prinsip-prinsip dalam Ext2 sama dengan Ext3.
Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara kedua file system ini hampir sama.
Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file system yang digunakan pada Ext3.
Konsep journaling ini menyebabkan Ext2 dan Ext3 memiliki perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
Konsep journaling ini menyebabkan Ext3 jauh lebih cepat daripada Ext2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.

3. Ext4(4ᵗʰ Extended File System)


Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support Ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.

Kelebihan:

  • Telah dinyatakan stabil dan didukung sejak kernel linux 2.6.28.
  • Didesign untuk memberikan performance yang lebih baik dan peningkatan kemampuan.
  • Dapat meningkatkan daya tampung maksimal filesystem ke 1 Exa Byte (1,048,576 Tera Byte), dengan ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.
  • Mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk (fsck yang mana pada Filesystem Ext3, setiap 20­30 kali mount).
  • Berdasarkan test benchmark yang dilakukan oleh beberapa benchmarker, Filesystem Ext4 memiliki keunggulan performance yang significant dalam menulis dan membaca file berukuran besar.
  • Filesystem Ext4 menyisihkan filesystem lain seperti xfs, jfs, Reiserfs dan Ext3. Dalam kasus Ubuntu 9.04, filesystem Ext4 di curigai sebagai faktor utama yang mempercepat waktu boot Ubuntu 9.04. Filesystem Ext4 juga meningkatkan umur hidup media flash seperti SSD. Karena filesystem Ext4 tidak melakukan penulisan data layaknya Filesystem Ext3 yang menulis beberapa kali.

Partisi


    Menurut Fauzi Rahman (2023) Partisi ruangan adalah cara untuk membagi ruangan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan pembatas fisik seperti dinding, pintu, atau pergola. Partisi ruangan dapat digunakan untuk membagi ruangan besar menjadi ruangan yang lebih kecil untuk tujuan tertentu, seperti privasi atau manajemen suara.

    Menurut Kurnia (2022) Partisi adalah pembagian suatu ruang atau objek ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil dengan tujuan tertentu. 

Dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa partisi ruangan adalah metode untuk membagi ruang yang luas menjadi area yang lebih kecil dengan menggunakan pembatas fisik seperti dinding atau objek lainnya. Tujuan dari partisi ini bervariasi, termasuk menciptakan privasi, mengurangi gangguan, atau menyesuaikan ruang agar sesuai dengan kebutuhan spesifik. Partisi tidak hanya membagi ruang secara fisik, tetapi juga memungkinkan pengelolaan dan pemanfaatan ruangan yang lebih optimal sesuai fungsinya.

Manfaat Partisi


1.Memudahkan Pengguna untuk Menemukan File.

Jika sebuah partisi khusus hanya untuk menyimpan dokumen, sedangkan jenis file lain disimpan dalam partisi yang berbeda, tentu ini akan mempercepat pencarian file oleh komputer karena tidak perlu mencari ke seluruh file yang ada, cukup di dalam partisi tempat file yang dicari tersimpan.

2.Komputer Bekerja Lebih Cepat.

Komputer akan lebih cepat mencari file dalam sebuah partisi, tidak dalam satu disk keseluruhan. 

3.Data Lebih Aman.

Jika terjadi error di satu partisi, partisi lain tidak akan berpengaruh. Bayangkan jika tidak dipartisi, jika disk error maka semua file di disk berisiko rusak atau hilang.

4.Multiple Sistem Operasi.

Dengan partisi, sistem operasi dapat di install di masing-masing partisi. Bisa untuk dual boot Windows dengan Linux atau yang lain.

5.Multiple File System.

Setiap partisi bisa diformat ke dalam File System yang berbeda. 

Jenis-Jenis Partisi

1. MBR(Master Boot Record)


    Menurut Edo Chrisnado (2013) Apa itu Master Boot Record (MBR)? Master Boot Record (MBR) adalah tipe spesial dari boot sector saat awal hardisk komputer di partisi. MBR memegang informasi tentang logical parisi, yang berisi file system, yang mengatur sistem tersebut. 

    Menurut Yunita Setiyaningsih (2024) MBR atau kepanjangan dari Master Boot Record adalah sektor boot khusus yang di pesan di awal drive, sektor ini berisi boot loader untuk meluncurkan sistem operasi yang di install dan informasi tentang logical drive partitions. Boot loader tersebut berisi kode yang umumnya memuat boot loader yang lebih besar dari partisi lain pada drive.

Dari kedua pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa Master Boot Record (MBR) adalah sektor boot khusus yang terletak di awal penyimpanan hard disk atau drive. MBR berfungsi menyimpan informasi penting mengenai logistik partisi pada drive, termasuk jenis file system yang digunakan. Selain itu, MBR juga mengandung boot loader awal yang bertugas untuk memulai proses booting sistem operasi. Boot loader dalam MBR biasanya akan memuat kode yang mengarahkan proses boot ke lokasi boot loader utama pada partisi yang berisi sistem operasi yang akan dijalankan.


Master Boot Record (MBR) memiliki banyak fungsi, diantaranya:

  • Mencari partisi yang aktif (aktif disini adalah yang dapat melakukan proses booting) dalam tabel partisi.
  • Mencari sektor utama dari partisi yang aktif untuk mendapatkan boot sector dari partisi tersebut.
  • Menyimpan salinan boot sector dari partisi yang aktif ke dalam memori.
  • Memberikan kontrol selanjutnya kepada kode yang dapat dijalankan di dalam boot sector.

2. GPT(Guid Partition Table)


    Menurut Edo Chrisnado (2013) Partisi GPT adalah standar untuk layout dari tabel partisi di hardisk, menggunakan Globally Unique Identifier. MBR atau Master Boot Record dan MBR disk yang memiliki berbagai sektor berisi data booting. Sektor pertama berisi informasi tentang disk dan partisi untuk OS yang digunakan. Namun disk MBR memiliki keterbatasan dan banyak komputer model baru yang bergerak ke GPT disk.

    Menurut Yunita Setiyaningsih (2024) GPT atau kepanjangan dari GUID Partition Table adalah tipe partisi dengan standar baru penerus MBR, diperkenalkan pertama kali sebagai bagian dari inisiatif UEFI.

Dari kedua pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa  GPT (GUID Partition Table) adalah standar modern untuk pengaturan tabel partisi pada hard disk yang dirancang sebagai penerus MBR (Master Boot Record). GPT menggunakan Globally Unique Identifier (GUID) untuk mengidentifikasi partisi secara unik, memungkinkan manajemen partisi yang lebih fleksibel dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Dibandingkan dengan MBR, yang memiliki keterbatasan dalam jumlah partisi dan kapasitas penyimpanan maksimal, GPT dapat mendukung lebih banyak partisi serta bekerja dengan baik pada sistem dengan inisiatif UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), yang banyak digunakan pada komputer model terbaru.

Fungsi GPT di antaranya : 

  • Header – informasi dasar dari GPT
  • Partition – daftar partisi pada hard disk
  • CRC32 (Cyclic Redundancy Check) – nilai pengecekan error
  • Reserved – daftar nilai yang tidak digunakan pada GPT

Cara Mengubah Partisi Disk dari MBR ke GPT


  • Gunakan Disk Management di Windows: Pertama-tama, kita dapat menggunakan Disk Management di Windows untuk mengubah partisi disk. Klik kanan pada disk yang ingin diubah, lalu pilih Convert to GPT Disk. Ini akan mengubah partisi dari MBR ke GPT.
  • Gunakan command prompt di Windows: Selain menggunakan Disk Management, kita juga bisa menggunakan command prompt untuk melakukan konversi MBR ke GPT. Buka command prompt sebagai administrator dan ketik perintah “diskpart”. Lalu, ketik “list disk” untuk menampilkan disk yang tersedia. Setelah itu, ketik “select disk [nomor disk]” untuk memilih disk yang ingin diubah. Akhirnya, ketik “convert gpt” untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT.
  • Gunakan GPT fdisk di Linux: Bagi pengguna Linux, kita bisa menggunakan GPT fdisk untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT. Pertama-tama, kita harus memasang GPT fdisk di sistem kita dan menjalankan perintah sebagai superuser. Lalu, ketik “gdisk /dev/sdX” dengan “X” diganti dengan huruf disk kita. Setelah itu, ketik “r” untuk mengubah partisi disk menjadi GPT.
Cara Partisi Disk dari GPT ke MBR

  • Membuat cadangan data penting sebelum melakukan perubahan partisi. Hal ini penting untuk menghindari kehilangan data yang tidak disengaja selama proses partisi.
  • Mengunduh dan menginstal aplikasi partisi, seperti EaseUS, AOMEI, atau Partition Wizard.
  • Buka aplikasi partisi yang dipilih dan pilih disk yang ingin diubah partisinya.
  • Ketika disk yang ingin diubah dipilih, gunakan aplikasi partisi untuk menghapus seluruh partisi dari disk. Jika disk telah memiliki data yang tidak dapat dihapus, jangan menghapus partisi, hanya buat partisi baru dengan sistem partisi yang diinginkan.



DAFTAR PUSTAKA

Kurnia. 2022. Apa Itu Partisi? Ini Pengertian dan Manfaat Partisi. https://www.onetekno.my.id/2021/12/pengertian-partisi.html di akses pada 15 November 2024 pukul 15:00 WIB

Witanti, Ayuk. 2016. Mengenal Sistem File (File System) Linux. https://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/03/18/mengenal-sistem-file-file-system-linux/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:05 WIB

Winder, Jack. 2016. Mengenal File System Ext2, Ext3, Ext4 di Linux. https://www.linuxsec.org/2016/11/mengenal-file-system-ext2-ext3-ext4-di.html di akses pada 15 November 2024 pukul 15:10 WIB

Rahman, Fauzi. 2023. Partisi Ruang : Pengertian, Jenis dan Fungsinya. https://interiordesign.id/partisi-ruang-pengertian-jenis-kegunaan-dan-manfaatnya-untuk-ruangan/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:15 WIB

Chrisnado, Edo. 2013. #WinExplain: Apa itu Master Boot Record (MBR)?. https://winpoin.com/winexplain-apa-itu-master-boot-record-mbr/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:20 WIB

Chrisnado, Edo. 2013. #WinExplain: Apa itu GPT Partition atau GUID di Windows??https://winpoin.com/winexplain-apa-itu-gpt-partition-atau-guid-di-windows/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:30 WIB

Setiyaningsih, Yunita. 2024. 10 Perbedaan MBR dan GPT Pada Partisi Hard Disk. https://dianisa.com/perbedaan-mbr-dan-gpt-pada-partisi-hard-disk/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:35 WIB

Anugerah, Widiansyah. 2023. Perbedaan MBR dan GPT: Mana yang Lebih Baik untuk Hard Disk Anda?. https://www.localstartupfest.id/faq/perbedaan-mbr-dan-gpt/ di akses pada 15 November 2024 pukul 15:45 WIB


#atswa #atswaindonesia #promaker #promakeratswa #promaker41 #Media PenyimpananSistemOperasiLinux

Komentar